Home » , » Karang Paranje

Karang Paranje

Pantai karang paranje adalah salah satu objek wisata pantai di kabupaten Garut yang belum dikembangkan menjadi objek wisata. Pantai ini mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki keunikan dan daya tarik untuk dikembangkan sebagai objek wisata. Dari pantai karang paranje juga dapat dinikmati suasana sore yang eksotis untuk melihat matahari terbenam (sunset) secara jelas ditepi pantai tersebut. Pantai yang berada di desa Karyasari, kecamatan Pameungpeuk, kabupaten Garut – Jawa Barat ini sekarang dikelola oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) dan status kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat lokal. Dan tata guna lahannya baru diperuntukkan sebagai pemukiman penduduk dan lahan terbukanya memang dialokasikan sebagai area untuk pariwisata oleh penduduk setempat. Luas area yang dimiliki oleh pantai karang paranje adalah 9 ha dengan  luas kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, area tersebut hanya digunakan sebagai pemukiman penduduk, dan yang murni belum digunakan untuk pembangunan apapun sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sector pariwisata, masyarakat setempat akan sangat mendukung perkembangan pariwisata dikawasan tersebut, dengan berperan aktif membentuk kelompok pengerak pariwisata (kompepar) di kawasan tersebut. Didaerah tersebut hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai karang paranje, serta sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap ikan. Selain karakter fisik diatas, sisa area pantai terdiri dari bentang alam indah yang masih murni. 

Untuk gambaran secara fisik pantai Karang Paranje dapat digambarkan dengan penjabaran berikut ini. Kawasan karang paranje memiliki temperatur rata-rata tahunan 27C, minimum tahunan 17C dan maksimum tahunan 28C. Dan sinar matahari di pantai ini rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Batas administrasi sebelah utara pantai ini adalah desa Singajaya, sebelah barat berbatasan dengan wilayah kota Pameungpeuk, di sebelah selatan berbatasan dengan samudra Hindia, dan di sebelah Timur berbatasan dengan desa Cipatujah. Sedangkan batas alam pantai karang paranje sebelah utara, adalah : perkebunan karet Mira-mare, sebelah barat berbatasan dengan sungai Cimerak, sebelah selatan berbatasan dengan samudra Hindia, dan sebelah timur berbatasan dengan pantai Cijeruk Indah. Pantai ini memiliki konfigurasi lahan datar dengan kemiringan lahan landai serta stabilitas tanah dan daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai terdiri dari pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di daerah pesisir pantai.. Kondisi perairan pantai memiliki warna air berwarna biru, dengan bau air dan temperatur air yang normal, serta kemiringan dasar laut yang sedang. 

Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat abrasi yang kecil dan memiliki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2 m. Rumput laut sebagai flora laut yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ; ikan kecil, kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang paranje adalah memiliki pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai >2000m dan lebar tepi pantai 100-200 m. Untuk daerah tepi pantai flora dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat anyaman oleh penduduk sekitar. Untuk kualitas dan kebersihan lingkungan pantai karang paranje tergolong pantai yang memiliki kualitas dan kebersihan (sanitasi) lingkungan yang baik, karena pantai ini memang belum tersentuh pembangunan fasilitas wisata sama sekali sehingga memiliki lingkungan yang masih asri dan dijaga / dikelola oleh masyarakat setempat. Apabila ditinjau dari segi kondisi lingkungan secara umum di pantai ini tidak ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah. 

Untuk prasarana awal yang ada di kawasan pantai ini adalah sumber air yang berasal dari sumur (yang terdapat di pemukiman penduduk), air sungai, dan air muara yang mempunyai rasa air tawar dan bau normal (untuk air sumur), rasa payau (untuk air muara).air bersih hanya terdapat di lingkungan pemukiman penduduk yang bersumber dari sumur-sumur penduduk, dan jarak sumber air (pemukiman penduduk) ke area pantai sejauh 300m. Untuk instalasi listrik hanya terdapat di pemukiman penduduk, sedangkan di area pantai belum terdapat instalasi listrik, system komunukasi, system pembuangan limbah, hanya terdapat jalan setapak kearea pantai yang memiliki panjang 1 km dan lebar 2 m dengan kualitas jalan cukup baik (dapat dilalui kendaraan). Sarana yang terdapat diarea pantai hanyalah tempat parkir yang berjumlah satu buah dengan kondisi yang kurang baik,  dan mempunyai lapisan permukaan berupa tanah dengan vegetasi peneduh yang kurang memadai. Jadi dikawasan tersebut belum tersedia fasilitas dan sarana yang mununjang kegiatan wisata seperti; shelter, pintu masuk, toilet umum, tempat bilas, interpretation center, penunjuk arah, TIC (Tourist Information Centre) dan sarana penunjang lain, hanya sarana awal penunjang dari pantai tersebut berasal dari sarana umum terdekat berupa tempat ibadah (masjid & musholla), fasilitas kesehatan (pos kesehatan), fasilitas keamanan, yang seluruhnya merupakan sarana yang terdapat di pemukiman penduduk. 

Aksesibilitas yang terdapat di kawasan ini berupa jalan raya dengan kelas jalan kecamatan dan memiliki lebar 3 m yang menghubungkan antara daerah kecamatan Pameungpeuk dengan perkebunan Mira-mare, dan jalan akses dengan lebar 2 m yang memiliki kualitas jalan yang cukup, serta jalan setapak selebar 0,5-1 m dengan kualitas cukup. Untuk mencapai ke pantai Karang Paranje, sektor transportasi yang menunjang adalah terdapatnya kendaraan umun yang melewati kawsan antara lain : bus, ojeg(yang tidak terjadwal), dan angkutan kota yang memiliki jadwal waktu operasi dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore. Untuk tarif angkutan diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :

Bis Umum dengan tarif Rp. 12000 / orang
Bis kota dengan tarif Rp. 10000-15000 / orang
Garut – Pameungpeuk Rp. 10000
Bandung – Pameungpeuk Rp. 15000
Angkot dengan tarifRp. 5000 – 6000 / orang
Ojeg dengan tarifRp. 25000 / orang

Dari segi keamanan sepanjang jalan, jalan menuju pantai ini dikategorikan baik, dan kualitas pemandangan sepanjang jalan juga baik.

Kegiatan wisata yang bias dilakukan di daya tarik wisata ini adalah ; menikmati pemandangan pantai (sightseeing), memancing, fotografi, bermain di pantai, berjalan-jalan, dan melihat matahari tenggelam (sunset). Untuk aktivitas yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain : berperahu, berjemur, spooning nook, dan olah raga air.

( Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut ).

Share this article :

Post a Comment

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.

 
Copyright © 2011. GERBANG BERITA - All Rights Reserved