Home » , , » Warga Garut Temukan Benda Kuno Berumur 500 Tahun

Warga Garut Temukan Benda Kuno Berumur 500 Tahun

Garut- Sejumlah penambang batu dikagetkan dengan ditemukannya benda diduga benda peninggalan budaya berumur sekitar 500 tahun di kawasan kaki Gunung Putri di Tanjung Singuru Kampung Pakuhaji Desa Tanjungkarya Kecamatan Samarang Garut.

Benda tersebut antara lain berupa sebilah mata tombak, pedang, batu asahan, dan beberapa guci terbuat dari tanah liat.

Sayangnya, hanya dua benda berhasil diselamatkan dalam kondisi relatif utuh, yakni sebilah mata tombak terbuat dari bahan logam berukuran sekitar 40 centimeter, dan sebuah batu asahan berukuran panjang sekitar 20 centimeter dengan diameter 5 centimeter.

Sedangkan sebilah pedang berukuran relatif panjang dalam keadaan hancur ketika berupaya diambil dari lokasi temuan. Begitu pun guci-guci malah dihancurkan dan dibuang begitu saja oleh para penggali batu karena dinilai sebagai barang tak berguna.

"Kasus seperti ini sering terjadi di Garut. Karena ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya benda peninggalan budaya, banyak benda peninggalan budaya akhirnya hancur atau dibuang begitu saja. Lokasi temuan juga tak ada perlakuan khusus. Ini semestinya jadi tugas dinas terkait melakukan sosialisasi atau pemahaman pada masyarakat harus bagaimana ketika mereka menemukan benda yang dicurigai bendaya budaya," kata tokoh Seniman dan Budayawan Sunda, Dedi Effendi, Senin (28/10).

Dedi menduga mata tombak dan batu asahan ditemukan para penggali batu itu merupakan benda peninggalan tokoh penyebar Islam, Syekh Fattah Rahmatullah. Pasalnya, benda langka tersebut ditemukan tak jauh dari makam keramat Syekh Fattah, sekitar 500 meter.

"Benda-benda kuno ini ditemukan di bawah batu besar saat digali. Sepertinya dulunya sengaja disimpan di bawah batu itu," kata Dedi.

Syekh Fattah Rahmatullah sendiri merupakan salah satu dari 40 tokoh aulia (waliyullah) yang diperintahkan Sultan Hasanuddin Banten untuk menyerang dan mengusir pasukan Portugis yang berada di Sunda Kalapa pada 1527.

Syekh Fattah tercatat sebagai tokoh penyebar Islam kelahiran Tanjung Kamuning Kecamatan Tarogong Kidul, putra dari Sembah Dalem Sewa Sagara, dan cucu dari Sunan Sembah Dalem Pasehan yang menikah dengan Putri Intan Jaya Timbanganten dari kerajaan Timbanganten. Silsilahnya bersambung ke tokoh penyebar Islam, Sunan Tumbuy, Sunan Sontak Dulang, dan Sunan Pakancilan.

Dedi mengaku baru mendapatkan benda kuno mata tombak dan batu asahan dari para penggali batu itu pada Minggu (27/10). Sedangkan peristiwa penemuannya sendiri terjadi sekitar sebulan lalu.

"Karena itulah, saya yakin mata tombak dan batu asahan ini peninggalan Syekh Fattah Rahmatullah. Umurnya sekitar 500 tahun, atau 486 tahun. Sayangnya, mata tombak ini pun sudah rapuh akibat lamanya terpendam di bawah batu itu. Memang masih untung bila dibandingkan pedang yang sama sekali hancur ketika berupaya diangkat," kata Dedi.

Dengan ditemukannya benda kuno mata tombak dan batu asahan itu, Dedi berharap pemerintah memberikan perhatian khusus atas lokasi temuan. Pasalnya, diduga masih ada benda-benda kuno lain di sekitar lokasi temuan.

"Selain bertebaran makam kuno, di sana juga ada batu besar dengan permukaan rata. Kelihatan sekali ada tangan manusia yang meratakannya. Tapi tujuannya apa ? Ini yang harus digali. Bahkan kalau dicermati, ada bentukan garis-garis menyerupai peta. Jangan-jangan ada hubungannya dengan sejarah kerajaan Timbanganten," ujarnya.




Share this article :

Post a Comment

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.

 
Copyright © 2011. GERBANG BERITA - All Rights Reserved