Hujan deras membuat air di saluran irigasi Ciparayjeruk di Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, meluap dan merendam puluhan rumah dan Jalan Raya Karangpawitan di sekitarnya, Jumat (10/1).
Sebelumnya, saluran irigasi tersebut tersumbat oleh tumpukan sampah rumah tangga. Akibatnya, saat debit air meningkat akibat hujan, air pun meluap keluar saluran irigasi.
"Kalau hujan deras, air pasti meluap ke jalan raya. Banjir besar di jalan membuat banyak motor yang memaksakan melewatinya mogok. Membuat jalur ini terputus dan macet total," ujar Wawan (33), seorang warga di sekitar saluran irigasi tersebut.
Wawan mengatakan penyebab meluapnya air di sejumlah saluran irigasi disebabkan sampah yang menumpuk bagaikan sedimentasi di saluran irigasi. Tumpukan sampah yang terus meninggi menyumbat aliran irigasi sehingga membuat air meluap saat volumenya bertambah, khususnya pada saat hujan.
Jalan Raya Karangpawitan penghubung Wanaraja dan Garutkota, katanya, memang menjadi salah satu titik yang kerap dilanda banjir luapan irigasi di Kampung Ciparayjeruk. Bukan hanya menyebabkan banjir di jalan raya, katanya, luapan air juga kerap membanjiri permukiman warga di sekitar saluran irigasi.
"Ada sekitar 50 rumah warga yang terendam karena banjir luapan irigasi ini. Kami harap pemerintah bisa turun tangan untuk menangani masalah ini agar jangan sampai terus terulang," ujar Entis (50) warga lainnya.
Kepala Dinas Sumber Daya air dan Pertambangan Kabupaten Garut, Uu Saepudin, mengatakan penyebab meluapnya air di sejumlah saluran
irigasi juga tidak lepas dari kebiasaan buruk warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran irigasi.
irigasi juga tidak lepas dari kebiasaan buruk warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran irigasi.
"Bayangkan saja, di saluran irigasi itu warga membuang apapun. Ada kasur, kursi, apa saja ada. Berkali-kali kami mengangkut sampahnya. Baru seminggu, sudah penuh sampah lagi. Bagaimana tidak banjir," katanya.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.