GARUT, TRIBUN - Seorang korban longsor, Mariah (50), mengatakan hanya bisa menyelamatkan enam genting dari rumahnya. Sedangkan sisa bagian lain rumahnya tertimbun longsor.
"Alhamdulillah, tiga menit sebelum longsor terjadi, saya keluar rumah dan berenang di lumpur menuju lapangan kecil. Saat itu hujan sangat deras dan saya hampir terjebak tenggelam di lumpur," kata Mariah saat ditemui di tenda pengungsian, Selasa (2/12).
Mariah merupakan warga Kampung Babakan Jambu di Desa Pasirlangu, Kecamatan Pakenjeng. Daerah itu menjadi salah satu permukiman yang mengalami dampak terparah akibat longsor pada Minggu (30/11) sampai Senin (1/12).Di permukiman yang terletak di badan tebing tersebut, sebanyak 7 rumah raib tertimbun longsoran tanah dari tebing setinggi sekitar 200 meter. Empat rumah lainnya terancam dan sebuah masjid mengalami rusak berat.
Hal serupa juga dialami Yahya (36). Tuturnya, hujan lebat turun selama 15 jam sebelum longsor terjadi.
"Hanya beberapa menit setelah kami mengungsi, longsor besar terjadi. Kami menyaksikan dengan mata sendiri, rumah kami ditelan longsor. Kami kebingungan karena tidak dapat menyelamatkan barang di rumah," katanya.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.