GARUT, TRIBUN - Perkembangan pembangunan pariwisata dan ekonomi di kawasan Puncak Darajat, Kecamatan Pasirwangi, sangat pesat. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Garut akan melakukan perencanaan dan penataan kawasan Puncak Darajat pada 2014.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Iman Alirahman, mengatakan pesatnya pembangunan di Puncak Darajat tidak diimbangi dengan pengembangan infrastruktur. Karenanya, lalu lintas di jalan utama kawasan wisata unggulan Garut ini sering mengalami kemacetan.
Iman mengatakan kawasan Puncak Darajat merupakan kawasan lindung, sesuai dengan kondisi geografisnya yang berbukit di dataran tinggi. Dengan demikian, pembangunan di tempat tersebut harus memenuhi syarat konservasi alam atau ramah lingkungan.
"81,83 persen dari sekitar 307 ribu hektare luas Kabupaten Garut adalah kawasan lindung. Cuma 18,17 persen yang digunakan untuk meluaskan ekonomi masyarakat Garut yang sekarang berjumlah 2,4 juta orang. Ini tidak rasional," kata Iman saat ditemui di Kantor Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Sabtu (2/3).
Dengan demikian, ucapnya, pembangunan dapat dilakukan di kawasan lindung untuk mengembangkan perekonomian warga. Kawasan lindung, ucapnya, bukan berarti tidak boleh dibangun untuk memajukan ekonomi warga. Tentunya, pembangunan harus dilakukan dengan memerhatikan kondisi alam sehingga tidak akan menimbulkan bencana atau kerugian lainnya.
Pemerintah, ucapkan, akan mengatur strategi untuk menata Puncak Darajat. Pihaknya akan memikirkan cara kawasan lindung dapat menjadi kawasan pendorong ekonomi warga dan berdampak pada kehidupan sosial warga.
"Pemanfaatan panas bumi di Puncak Darajat berkembang pesat. Kami harus integrasikan kebijakan dengan tata ruangnya. Penataan tidak bisa sekaligus, tahun 2014 kita mulai tata Puncak Darajat," ucapnya.
Mengenai pembangunan infrastruktur di Puncak Darajat, ujarnya, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki dua solusi. Pilihan pertama, pihaknya akan mencontoh pola TWA Tangkuban Parahu di Lembang. Dengan cara ini, kendaraan besar tidak bisa naik ke puncak. Kendaraan seperti bus diparkir di ujung bawah Jalan Pasirwangi. Wisatawan akan menggunakan mobil untuk sampai puncak.
Pilihan kedua, Pemerintah Kabupaten Garut akan melebarkan Jalan Pasirwangi. Pelebaran jalan akan disesuaikan dengan masterplan penataan kawasan Puncak Darajat. Proses pembangunan jalan, ucapnya, akan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kita akan kembangkan ekowisata sesuai kaidah konservasi alam. 2014, akan dirumuskan perencanaan pembangunan terpadu dan sarana bidang transportasi," ucapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Yati Rohayati, mengatakan pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi di Kecamatan Pasirwangi tumbuh dengan sendirinya.
"Sampai sekarang belum dituangkan dalam aturan. Kita akan segera buat regulasinya. Kita pun tidak mungkin menghabisi objek-objek yang sudah ada ini," ujar Yati.
Ke depannya, kata Yati, pembangunan di Puncak Darajat akan menggunakan bahan-bahan bangunan ramah lingkungan. Bangunan hotel atau restoran, ucapnya, harus dibangun semi permanen sehingga daerah resapan air tidak akan terganggu.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.