REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sejumlah kader Partai Demokrat merusak
kantor Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat, Jalan Proklamasi,
Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat sore.
Aksi kader dari beberapa Pimpinan Anak Cabang (PAC) Demokrat Garut
tersebut menyebabkan kaca kantor DPC pecah, serta sejumlah kursi dan
meja rusak.
Selanjutnya para kader melakukan penyegelan kantor yang dalam keadaan kosong, lalu meruntuhkan papan nama Sekretariat DPC Demokrat Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi.
Sejumlah kader lainnya membongkar baliho berukuran besar bergambar salah satu bakal calon Bupati Garut dari Partai Demokrat yang terpasang di depan kantor DPC tersebut.
Bahkan kader dari kalangan usia muda tersebut membakar ban dan sejumlah atribut Partai Demokrat. Akibat semua itu menyebabkan arus lalu lintas kendaraan terganggu.
Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Banjarwangi Dodi Rosadi mengatakan aksi kader Demokrat tersebut sebagai bentuk protes kekecewaan terhadap kepengurusan DPC Demokrat Garut yang dipimpin Ahmad Badjuri.
Ia mengemukakan salah satu bentuk kekecewaan yakni tidak dilibatkannya pengurus PAC pada setiap pengambilan keputusan seperti penetapan nama calon bupati Garut dan legislatif.
"Kami tidak dilibatkan dalam rekrutmen atau penjaringan bakal calon legislatif atau bakal calon Bupati," kata Dodi.
Selain itu, kata Dodi, selama kepemimpinan Ahmad Badjuri tidak memberikan pendidikan politik kepada kader di seluruh PAC Demokrat Kabupaten Garut. Dalam aksinya itu, Dodi mempertanyakan penggunaan Dana Bantuan Politik sebesar Rp164 juta per tahun yang diduga terjadi penyelewengan.
"Kami harap DPC Partai Demokrat Garut dapat terbuka kepada internal partai, maupun kepada publik," katanya.
Peserta aksi tanpa pengawalan aparat kepolisian tersebut akhirnya membububarkan diri dan akan melaporkan bentuk protes tersebut kepada pengurus pusat Partai Demokrat.
Selanjutnya para kader melakukan penyegelan kantor yang dalam keadaan kosong, lalu meruntuhkan papan nama Sekretariat DPC Demokrat Kabupaten Garut, Jalan Proklamasi.
Sejumlah kader lainnya membongkar baliho berukuran besar bergambar salah satu bakal calon Bupati Garut dari Partai Demokrat yang terpasang di depan kantor DPC tersebut.
Bahkan kader dari kalangan usia muda tersebut membakar ban dan sejumlah atribut Partai Demokrat. Akibat semua itu menyebabkan arus lalu lintas kendaraan terganggu.
Ketua PAC Partai Demokrat Kecamatan Banjarwangi Dodi Rosadi mengatakan aksi kader Demokrat tersebut sebagai bentuk protes kekecewaan terhadap kepengurusan DPC Demokrat Garut yang dipimpin Ahmad Badjuri.
Ia mengemukakan salah satu bentuk kekecewaan yakni tidak dilibatkannya pengurus PAC pada setiap pengambilan keputusan seperti penetapan nama calon bupati Garut dan legislatif.
"Kami tidak dilibatkan dalam rekrutmen atau penjaringan bakal calon legislatif atau bakal calon Bupati," kata Dodi.
Selain itu, kata Dodi, selama kepemimpinan Ahmad Badjuri tidak memberikan pendidikan politik kepada kader di seluruh PAC Demokrat Kabupaten Garut. Dalam aksinya itu, Dodi mempertanyakan penggunaan Dana Bantuan Politik sebesar Rp164 juta per tahun yang diduga terjadi penyelewengan.
"Kami harap DPC Partai Demokrat Garut dapat terbuka kepada internal partai, maupun kepada publik," katanya.
Peserta aksi tanpa pengawalan aparat kepolisian tersebut akhirnya membububarkan diri dan akan melaporkan bentuk protes tersebut kepada pengurus pusat Partai Demokrat.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.