SEJAK tahun ‘50-an, Kab. Garut dikenal sebagai sentra produksi jeruk atau lebih khas lagi sebagai produsen jeruk. Varietas yang dihasilkannya populer dengan sebutan jeruk garut dan jenis buah yang satu ini sudah tersohor hingga ke mancanegara.
Jeruk keprok garut memiliki berbagai keunggulan. Seperti aromanya yang khas, rasanya manis bercampur asam, warna kulit hijau kekuningan, serta daging buahnya mudah lepas dari kulit ari. Selain dikonsumsi sebagai buah, jeruk garut juga bisa digunakan sebagai obat penurun panas dan obat batuk.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kab. Garut, Ir. H. Tatang Hidayat melalui Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura, Ir. Beni Yoga Gunasantika menyebutkan, produktivitas jeruk garut saat ini rata-rata mencapai 40 - 50 kilogram per pohon dalam satu musim panen. Varietas ini juga cukup toleran terhadap hama dan penyakit.
"Panen raya jeruk garut dilakukan antara bulan Mei hingga Juli. Dengan berbagai keunggulannya, jeruk keprok garut memiliki nilai ekonomi sangat tinggi, sehingga permintaan pasar cukup besar," kata Beni, Jumat (22/11).
Populasi tanaman jeruk di Kab. Garut tersebar di 14 kecamatan. Antara lain Kecamatan Pasirwangi, Cisurupan, Samarang, Wanaraja, Bayongbong, Cikajang, Cigedug, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Sucinaraja, Pangatikan, Sukaresmi, dan Kecamatan Sukawening.
Lebih jauh Beni mengatakan, jeruk yang banyak dibudidayakan di Kab. Garut adalah jenis keprok. Terdiri atas keprok garut (Citrus nobilis var chrysocarpa), keprok siem (Citrus nobilis var microcarpa), keprok konde (Citrus nobilis var unshiu), dan keprok licin (Citrus nobilis var reticulate).
"Selain jenis keprok, petani di Kab. Garut juga ada yang membudidayakan jenis jeruk manis (Citrus aurantium var sinensis), jenis jeruk yang kulitnya sukar dikupas. Namun, jumlahnya sangat kecil," katanya.
Tapi memasuki tahun 1982 populasi jeruk keprok garut mengalami penurunan. Penyebabnya tak lain serangan hama yang salah satunya teridentifikasi disebabkan virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Dampaknya, para petani menderita kerugian yang cukup besar.
Gunung Galunggung meletus
Keadaan semakin parah dengan meletusnya Gunung Galunggung di Kab. Tasikmalaya. Siraman abu vulkanik membuat tanaman jeruk semakin menyusut hingga populasinya nyaris punah. Saat itu, para petani jeruk di Kab. Garut terpuruk dan mengalami kebangkrutan.
Sebagai gambaran, hingga akhir tahun 1987 pascaserangan hama dan abu vulkanik, populasi jeruk garut masih tercatat sekitar 1,3 juta pohon, tersebar di lahan sekitar 2.600 hektare. Produksi yang dihasilkan 26 ribu ton per tahun dengan keuntungan Rp 13 miliar.
Akibat serangan virus CVPD yang hanya terjadi sekitar lima tahun itu, populasi jeruk garut turun drastis. Hingga akhir 1992, jumlahnya tersisa 32 ribu pohon dengan hasil produksi 520 ton per tahun atau senilai Rp 520 juta. Ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Garut.
Hingga akhir 2007, populasi jeruk di Kab. Garut berjumlah 518.237 pohon. Terdiri atas jeruk keprok garut sebanyak 258.010 pohon dan jeruk siem serta jenis lainnya sekitar 260.227 pohon. Sedangkan produksi jeruk tercatat 665.670 kilogram per tahun dengan produktivitas 15,05 kilogram per pohon untuk jeruk keprok garut.
Jeruk keprok garut memiliki berbagai keunggulan. Seperti aromanya yang khas, rasanya manis bercampur asam, warna kulit hijau kekuningan, serta daging buahnya mudah lepas dari kulit ari. Selain dikonsumsi sebagai buah, jeruk garut juga bisa digunakan sebagai obat penurun panas dan obat batuk.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kab. Garut, Ir. H. Tatang Hidayat melalui Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura, Ir. Beni Yoga Gunasantika menyebutkan, produktivitas jeruk garut saat ini rata-rata mencapai 40 - 50 kilogram per pohon dalam satu musim panen. Varietas ini juga cukup toleran terhadap hama dan penyakit.
"Panen raya jeruk garut dilakukan antara bulan Mei hingga Juli. Dengan berbagai keunggulannya, jeruk keprok garut memiliki nilai ekonomi sangat tinggi, sehingga permintaan pasar cukup besar," kata Beni, Jumat (22/11).
Populasi tanaman jeruk di Kab. Garut tersebar di 14 kecamatan. Antara lain Kecamatan Pasirwangi, Cisurupan, Samarang, Wanaraja, Bayongbong, Cikajang, Cigedug, Karangpawitan, Banyuresmi, Cilawu, Sucinaraja, Pangatikan, Sukaresmi, dan Kecamatan Sukawening.
Lebih jauh Beni mengatakan, jeruk yang banyak dibudidayakan di Kab. Garut adalah jenis keprok. Terdiri atas keprok garut (Citrus nobilis var chrysocarpa), keprok siem (Citrus nobilis var microcarpa), keprok konde (Citrus nobilis var unshiu), dan keprok licin (Citrus nobilis var reticulate).
"Selain jenis keprok, petani di Kab. Garut juga ada yang membudidayakan jenis jeruk manis (Citrus aurantium var sinensis), jenis jeruk yang kulitnya sukar dikupas. Namun, jumlahnya sangat kecil," katanya.
Tapi memasuki tahun 1982 populasi jeruk keprok garut mengalami penurunan. Penyebabnya tak lain serangan hama yang salah satunya teridentifikasi disebabkan virus citrus vein phloem degeneration (CVPD). Dampaknya, para petani menderita kerugian yang cukup besar.
Gunung Galunggung meletus
Keadaan semakin parah dengan meletusnya Gunung Galunggung di Kab. Tasikmalaya. Siraman abu vulkanik membuat tanaman jeruk semakin menyusut hingga populasinya nyaris punah. Saat itu, para petani jeruk di Kab. Garut terpuruk dan mengalami kebangkrutan.
Sebagai gambaran, hingga akhir tahun 1987 pascaserangan hama dan abu vulkanik, populasi jeruk garut masih tercatat sekitar 1,3 juta pohon, tersebar di lahan sekitar 2.600 hektare. Produksi yang dihasilkan 26 ribu ton per tahun dengan keuntungan Rp 13 miliar.
Akibat serangan virus CVPD yang hanya terjadi sekitar lima tahun itu, populasi jeruk garut turun drastis. Hingga akhir 1992, jumlahnya tersisa 32 ribu pohon dengan hasil produksi 520 ton per tahun atau senilai Rp 520 juta. Ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Garut.
Hingga akhir 2007, populasi jeruk di Kab. Garut berjumlah 518.237 pohon. Terdiri atas jeruk keprok garut sebanyak 258.010 pohon dan jeruk siem serta jenis lainnya sekitar 260.227 pohon. Sedangkan produksi jeruk tercatat 665.670 kilogram per tahun dengan produktivitas 15,05 kilogram per pohon untuk jeruk keprok garut.
+ komentar + 1 komentar
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.