GARUT, KOMPAS.com - Pilkada Garut putaran kedua berbuntut klaim kemenangan kedua kubu yang bertarung atas dasar hitung cepat sejumlah lembaga survei. Namun, perayaan kemenangan dari pasangan nomor urut 8 Rudi Gunawan-Helmi Budiman dianggap terlalu masif sehingga memicu ketegangan dari kubu pasangan nomor 5 Agus Hamdani-Abdusy Syakur (Akur).
Ratusan pendukung "Akur", Selasa (19/11/2013) sore berkumpul di sekretriat PPP di Jalan Pembangunan Nomor 177 Garut untuk mendengarkan statemen calon mereka. "Berdasarkan penghitungan kita, insyaallah kita menang. Saya minta saudara jangan terprovokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Yang menyatakan seolah-olah mereka menang dan kita kalah," kata Abdusy Syakur, melalui pengeras suara.
Pihak Akur memprotes pemasangan spanduk dan baliho ucapan selamat yang dipasang kubu Rudi di sejumlah tempat. Hal itu dirasakan oleh kubu Akur meresahkan masyarakat dan menggiring opini publik yang merugikan pihaknya.
"Kita seharusnya menunggu sampai tanggal 26. Kalau menang, alhamdulilah. Kalau dia (Rudi-Helim, red) yang menang, alhamdulilah. Tapi mereka pasang spanduk kemenangan dimana-mana, sehingga menimbulkan kemarahan pendukung kita. Karena quick count kita juga unggul," kata Agus Hamdani, di tempat yang sama.
Ratusan pendukung Akur datang dari sejumlah kecamatan dengan menumpang puluhan kendaraan roda empat dan roda dua. Puluhan anggota Dalmas Polres Garut tampak berjaga-jaga di sejumlah titik. Banyaknya massa dan polisi membuat suasana mencekam, terutama di Jalan Pembangunan dan Jalan Patriot.
Secara kebetulan di kedua jalan tersebut terdapat kantor partai pendukung dan sekretariat tim sukses kedua kubu yang hanya berjarak beberapa meter saja. Di Jalan Pembangunan terdapat sekretariat PKS yang selama ini menjadi pusat aktivitas kubu Rudi-Helmi. Tak jauh dari sekretariat PKS, juga berdiri sekretariat PPP Garut yang merupakan salah satu pengusung kubu Akur. Sementara di Jalan Patriot, baik kubu Akur maupun kubu Rudi-Helmi mempunyai sekretariat tim sukses yang sangat berdekatan.
Hingga Selasa malam, ratusan massa Akur yang terkonsentrasi di sekretariat PPP sudah membubarkan diri, dan arus lalu lintas kembali normal. Puluhan pasukan Dalmas pun ditarik dari sejumlah lokasi.
Ratusan pendukung "Akur", Selasa (19/11/2013) sore berkumpul di sekretriat PPP di Jalan Pembangunan Nomor 177 Garut untuk mendengarkan statemen calon mereka. "Berdasarkan penghitungan kita, insyaallah kita menang. Saya minta saudara jangan terprovokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Yang menyatakan seolah-olah mereka menang dan kita kalah," kata Abdusy Syakur, melalui pengeras suara.
Pihak Akur memprotes pemasangan spanduk dan baliho ucapan selamat yang dipasang kubu Rudi di sejumlah tempat. Hal itu dirasakan oleh kubu Akur meresahkan masyarakat dan menggiring opini publik yang merugikan pihaknya.
"Kita seharusnya menunggu sampai tanggal 26. Kalau menang, alhamdulilah. Kalau dia (Rudi-Helim, red) yang menang, alhamdulilah. Tapi mereka pasang spanduk kemenangan dimana-mana, sehingga menimbulkan kemarahan pendukung kita. Karena quick count kita juga unggul," kata Agus Hamdani, di tempat yang sama.
Ratusan pendukung Akur datang dari sejumlah kecamatan dengan menumpang puluhan kendaraan roda empat dan roda dua. Puluhan anggota Dalmas Polres Garut tampak berjaga-jaga di sejumlah titik. Banyaknya massa dan polisi membuat suasana mencekam, terutama di Jalan Pembangunan dan Jalan Patriot.
Secara kebetulan di kedua jalan tersebut terdapat kantor partai pendukung dan sekretariat tim sukses kedua kubu yang hanya berjarak beberapa meter saja. Di Jalan Pembangunan terdapat sekretariat PKS yang selama ini menjadi pusat aktivitas kubu Rudi-Helmi. Tak jauh dari sekretariat PKS, juga berdiri sekretariat PPP Garut yang merupakan salah satu pengusung kubu Akur. Sementara di Jalan Patriot, baik kubu Akur maupun kubu Rudi-Helmi mempunyai sekretariat tim sukses yang sangat berdekatan.
Hingga Selasa malam, ratusan massa Akur yang terkonsentrasi di sekretariat PPP sudah membubarkan diri, dan arus lalu lintas kembali normal. Puluhan pasukan Dalmas pun ditarik dari sejumlah lokasi.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.