GARUT, TRIBUN - Sebanyak 446 desa di Kabupaten Garut ditargetkan memiliki sebuah lumbung padi di masing-masing wilayahnya pada 2015. Kabupaten Garut sempat mengalami ancaman kerawanan pangan pada musim panceklik dan bencana walaupun sebagai daerah penghasil padi.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Kuswendi, mengatakan Kabupaten Garut selalu mengalami surplus pada produksi beras sebanyak 300 ton per tahun. Namun, saat panen raya, Kabupaten Garut kesulitan menyimpan beras.
"Saat panen, berasnya malah tidak ada karena semua dijual ke bandar beras dan disalurkan ke luar daerah. Dengan adanya lumbung, para petani bisa menyimpan berasnya dan bisa digunakan saat musim paceklik," kata Kuswendi, Sabtu (21/12).
Di Kabupaten Garut terdapat 215 lumbung padi. Tahun 2013, telah dibangun 80 lumbung padi baru. Selanjutnya pada 2014, akan dibangun 120 lumbung padi baru berkapasitas 20 ton. Dengan demikian, Kabupaten Garut akan memiliki 446 lumbung padi pada 2015.
Beberapa waktu lalu, tuturnya, warga Kecamatan Cibalong sempat mengalami kerawanan pangan selama tiga hari. Hal ini disebabkan jembatan penghubung di desanya ambruk. Jika setiap desa memiliki lumbung, hal tersebut tidak akan terjadi. Kerawanan pangan pun sempat mengancam sejumlah desa di bagian utara akibat kemarau panjang.
"Dengan lumbung padi, penanganan kerawanan pangan bisa ditangani dalam hitungan menit, bukan hari. Petani pun dapat memperoleh laba jika menyimpan padi di lumbung karena dikelola seperti koperasi," katanya.
Anggaran untuk membangun lumbung padi, ucapnya, didapat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dibantu dana dari APBN dan APBD Kabupaten Garut. Tahun 2014, katanya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menganggarkan untuk pembangunan 70 lumbung, dibantu dana untuk membangun 25 lumbung dari APBN dan 25 lumbung dibiayai APBD Kabupaten Garut.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.