Home » , , » 10 Sampel Makanan Diperiksa di BBPOM Bandung

10 Sampel Makanan Diperiksa di BBPOM Bandung

Sebanyak 10 sampel makanan hidangan sebuah pesta pernikahan di Kampung Kebonjati, Desa Limbangantengah, Kecamatan Baluburlimbangan, dianalisis di Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Jumat (10/1).
Sampel-sampel makanan tersebut diduga menjadi penyebab kejadian luar biasa keracunan makanan yang dialami 83 warga Kecamatan Baluburlimbangan, Cibiuk, dan Malangbong, 9-10 Januari 2014.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Tatang Wahyudin, mengatakan kebanyakan korban menduga dari semua hidangan pesta tersebut, keganjilan ditemukan pada makanan olahan ayam.


"Tapi kita tidak bisa mengira, harus dilakukan uji lab untuk memastikan apakah makanan tersebut tercemar bakteri, jamur, virus, atau bahan kimia. Malam itu juga kami lakukan investigasi langsung ke lokasi pesta pernikahan," kata Tatang, Jumat (10/1).
10 sampel makanan tersebut dikirim ke laboratorium di Bandung karena Kabupaten Garut belum memiliki laboratorium dengan peralatan lengkap. Selain itu, dinasnya pun tetap memonitor para korban gejala keracunan.
"Hasil uji laboratorium baru bisa diketahui seminggu kemudian. Alhamdulillah, tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah penderita gejala keracunan massal asal Kecamatan Baluburlimbangan, Cibiuk, dan Malangbong, bertambah menjadi 83 orang, Jumat (10/1). Mereka menjalani rawat inap dan rawat jalan di sejumlah tempat pelayanan kesehatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dik Dik Hendrajaya, mengatakan kejadian luar biasa (KLB) ini diduga disebabkan hidangan sebuah pesta pernikahan di Kampung Kebonjati, Desa Limbangantengah, Kecamatan Baluburlimbangan, Kamis (9/1).
Seluruh korban keracunan, katanya, menggaku memakan hidangan yang sama pada pesta tersebut sebelum mengalami gejala keracunan. Dari jumlah penderita 83 org, 39 di antaranya dirawat inap dan 44 orang menjalani rawat jalan.
Sebanyak 31 korban menjalani rawat inap dan 30 korban rawat jalan di Puskesmas DTP Limbangan, 6 korban dirawat inap di Puskesmas Malangbong, 2 orang dirawat inap di Klinik Alyamin, 11 orang rawat jalan di Klinik Mitra Lewo, dan 3 orang rawat jalan di Klinik Malangbong Medika.
"Perkembangan sampai Jumat pagi, jumlah pasien yang dirawat tinggal 19 orang di Puskesmas Limbangan. Selanjutnya, persediaan obat-obatan terpenuhi dan velbet dari BPBD pun disediakan," katanya Dik Dik.
Sebelumnya, Kepala Unit Gawat Darurat Puskesmas Limbangan, Solihin, mengatakan awalnya sejumlah pasien dengan gejala keracunan mendatangi Puskesmas Limbangan sekitar pukul 14.00 pada Kamis (9/1).
"Tapi pada sore sampai malam hari, jumlah yang datang semakin bertambah banyak. Kami pun mulai kewalahan menanganinya. Kami menangani mereka sesuai standar operasional penanganan kasus gejala keracunan," kata Solihin.
Tuturnya, sebagian pasien mengalami dehidrasi dan lemas. Mereka mengalami pusing dan mual, diakhiri dengan muntah. Para penderita gejala keracunan ini pun mendapat penanganan medis intensif, terutama mengatasi dehidrasinya.
"Semuanya baru saja menghadiri sebuah pesta pernikahan. Kebanyakan bilang ada yang ganjil dengan makanan ayamnya. Tapi, belum pasti. Kasus ini masih dalam penelitian. Yang penting sekarang, kami tangani dulu masalah kesehatannya," katanya. (*)
Share this article :

Post a Comment

Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.

 
Copyright © 2011. GERBANG BERITA - All Rights Reserved