TEMPO.CO, Garut -Jelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Kabupaten Garut siaga terhadap ancaman terorisme. Alasannya karena Garut pernah dijadikan tempat persembunyian pentolan teroris bernama Baridin. Mertua Noor Din M Top itu dibekuk Densus 88 anti teror pada akhir 2009 lalu di Kecamatan Cikelat, Garut Selatan.
"Kami telah mengendus adanya pergerakan teroris," kata Kepala Kepolisian Resort Garut, Ajun Komisaris Besar Umar Surya Fana, Jumat, 08 Februari 2013. Polisi juga telah mengindentifikasi sejumlah wilayah di mana aksi teror bisa terjadi. "Jelang pilkada ini ruang gerak terorisme di wilayah ini telah dipersempit."
Umar menjelaskan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, teroris di Garut adalah sel tidur. Mereka tidak akan melakukan aksinya di daerah sendiri. Kebanyakan mereka merupakan calon 'pengantin' -- orang yang menyediakan diri untuk melakukan aksi teroris seperti bom bunuh diri. "mereka tidak akan 'kencing' di daerah sendiri," ujarnya.
Menurut Umar pihaknya terus memantau para calon 'pengantin' tersebut. Politi juga terus menjalin komunikasi dengan TNI.
Posko gabungan TNI, Polri, Linmas dan pemerintah pun disiagakan di setiap kecamatan, terutama di daerah padat yang jaringan komunikasinya buruk. "Kami juga siapkan 1 SSK Brimob yang on call di polsek tertentu," ujarnya.
Post a Comment
Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan.